ANDA SUDAH BERBUAT APA SIH BUAT PERSIB?

Kahatur, Djajang Nurdjaman. Pelatih dan mantan pemain yang bergelimang jasa kehormatan yang “terhitung” dalam kejayaan PERSIB dulu dan sekarang.

“Kalau saja bonus yang membuat kalian bergairah, bagaimana kami yang mendukungmu tanpa lelah?”

Dari awal kompetisi hingga minggu ini di match day ke sembilan, maung bandung belum menunjukan sihung-nya seperti sedia kala. Apakah salah kami, yang mencintaimu begitu besar memberi kritikan agar kalian bangun, sadar, PERSIB sedang tidak baik-baik saja, kalau kalian pernah melihat anak kecil menangis ketika PERSIB kalah itu adalah contoh nyata begitu besarnya kecintaan kami pada tim biru dari Jawa Barat ini.
Tulisan ini tidak akan membicarakan saya, tapi lebih kepada kami, Bobotoh yang semakin kecewa dengan prestasi tim kesayangannya. Yakin da, hampir semua bobotoh sudah mulai hareudang atuh ningali PERSIB terjun bebas di tangga klasemen dan melihat sang dalang dan para wayang santai-santai saja.
Bukan hendak mencari kambing hitam atas kesialan ini, tapi hasil yang diperoleh oleh maung bandung ini adalah besar dari campur tangan sang allenatore “Mister Djadjang Nurdjaman”, berat hati, kami segenap bobotoh ini menanyakan kepadamu kemana jiwa semangatmu yang membawa rasa bangga kami terhadapmu pada beberapa tahun lalu? Piala Liga, Piala Presiden sesudahnya. Yang mengobati kami dan menjawab kegelisahan kami dengan 19 tahun tanpa gelar.
Pernyataanmu tak bisa lagi menenangkan kami, tentang apa yang akan kamu lakukan, apa yang akan kamu benahi, sikap optimisme dan sebagainya. Apalagi yang terakhir, usai pertandingan dengan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta dengan menelan kekalahan, anda semakin mendapat kritik keras, sayangnya pembelaan bapak kali ini terekam dan viral di semua media sosial yang berhubungan dengan PERSIB,

“saya juga udah berbuat buat Persib, Anda sudah berbuat apa sih buat Persib? Bilangin”

kepada wartawan, sontak membuat geram semua bobotoh seantero jagat. Rek babalitungan wae, pak?

Apa anda pernah berbincang dengan bobotoh yang jauh-jauh datang away demi PERSIB? Pernah bertanya pada bobotoh yang hampir dipecat karena bolos demi menonton PERSIB? Pernah sedikit penasaran bagaimana anak kecil dibawah umur pergi ke stadion, karena hanya ingin menonton PERSIB? Atau Bobotoh menengah kebawah yang domisilinya di luar Bandung, menumpang truk, atau jalan kaki demi PERSIB? Cikan tanya ka maranehna, coach. Dangukeun jawabanna, isin teu nyarios kawas tadi? Kalau mau dihitung, dukungan kami sudah tak murni lagi. Kami memang tak pernah diminta untuk datang ke stadion, kami datang karena sayang.
Eko maung, pns marquee player dan bobotoh gerot mengatakan

“Hubungan pemain, pelatih, official dengan klub hanya sebatas kontrak, hitam diatas putih tapi hubungan suporter dengan klubnya, bobotoh dengan PERSIB, itu sampai mati!
Waktu dan kesempatan kalian untuk membela kehormatan PERSIB bisa dihitung kapan usainya, tapi kami bersama PERSIB hingga Tuhan mencabut nyawa.”

Dan itu memang benar, saya yakin bobotoh semua setuju dengan pernyataan tersebut, memang kami tidak melakukan kontribusi besar dalam membangun PERSIB, tugas kami mendukung PERSIB, membeli jersey yang manajemen PERSIB jual, membeli tiket walau kadang suudzon kami berkata kalau panpel juga ada main dengan yang berwajib perihal calo yang kadang menyulitkan kami untuk membeli tiket karena harganya berkali lipat naik dan tetap dibeli ku aing COACHBakat teuing ku nyaah. Kami bukan bagiannya dalam membangun tim, mengatur formasi dan memilih siapa pemain yang harus keluar dan masuk dalam tim ini. Semua ada porsi masing-masing dalam mencintai PERSIB, dan masalah itu kami serahkan padamu.
Kalau memang kami yang kurang sabar dan tak mengerti sepakbola, maafkan. Tapi tolong jelaskan kepada kami dimana letak kesalahan hingga pertandingan ke pertandingan berbuah pahit seperti ini. Jelaskan secara detil, Bapak punya banyak waktu, bila perlu gunakan fitur live di akun instagram bapak, kami janji pasti menonton dan mendengarkan penjelasan bapak, agar kami faham, memaklumi dan makin deras mendoakan kesehatan orang tua kami, rezeki kami, jodoh kami yang kadang ada kadang tidak ini, disamping mendoakan PERSIB menjadi lebih baik lagi.
Jangan menjadi anti-kritik, arogan dan sedikit ngalunjak, Pak Djadjang, nanti mosi tidak percaya kami pada anda akan menjadi semakin besar kalau anda bersikap seperti itu terus. Buktikan dengan kerja nyata dan kurang-kurangi menyalahkan faktor ketiga.

Penulis merupakan bobotoh polos. Berkontribusi minor dalam pembangunan dan kemajuan persib, tapi boga kanyaah yang besar terhadap tim tim ini. Well, Bagimu Persib, jiwa raga kami.
With love and hate relationship,
Bandung. June 3rd, 2017

Comments

Popular Posts