BBM, penyedap rasa menjelang pesta demokrasi.
Tepat tanggal 18 juni, 2013. Negara Republik Indonesia melalui komisi di Senayan, Jakarta, menetapkan bahwa harga BBM bersubsidi naik.
Tidak dapat dipungkiri lagi, dan bukan juga rahasia umum bahwa tidak pada saat ini saja kenaikan harga BBM di ibu pertiwi berdekatan dengan pesta demokrasi 5 tahunan. Entah apa alasan para badut senayan menetapkan keputusan “bersejarah” ini menjadi begitu tidak wajar. Tapi keputusan, tetaplah keputusan. Mungkin mereka yang terpilih atas suara rakyat, lebih mengerti apa yang seharusnya menjadi langkah terbaik untuk negaranya ini.
Kita, sebagai rakyat, punya tugas sendiri menanggapi masalah akbar yang dibicarakan banyak kalangan dan di berbagai tempat ini. Awasi, perhatikan secara seksama kemana dana subsidi itu mengalir. Apakah benar sampai kepada yang membutuhkan? Atau salah sasaran, masuk ke rekening para oknum yang kurang ajar dan perusak moral bangsa ini. Jadilah individu yang merdeka, jangan sampai terbodohi oleh pidato busuk yang tersedia di banner-banner jalanan, iklan-iklan di tv yang menjual kemiskinan rakyat indonesia menjadi menu utama.
Gunakan hak pilih kita nanti di tahun 2014, untuk indonesia yang lebih baik.
Comments
Post a Comment