DARI KAMI UNTUKMU, FEDERASI.

Tagar #KoinUntukPSSI marak tersebar di berbagai sosial media dalam beberapa hari ini.
Komdis (Komisi Disiplin) PSSI yang telah mengirimkan surat perihal denda tersebut kepada kubu Pesib pada Kamis (14/9) lalu. Gerakan ini diinisiasi oleh pendukung PERSIB -bobotoh yang memang sudah siap untuk menanggung kesalahan atas apa yang sudah diperbuat pada laga Persib vs Semen Padang FC akhir pekan lalu pada Sabtu (9/9/2017), yang terkena sanksi denda PSSI sebesar 50 juta Rupiah karena koregrafi “save rohingya”.
#KoinUntukPSSI ini adalah sebuah gerakan tanggung jawab yang dilakukan bobotoh dengan menyumbangkan dan mengumpulkan uang “koin” untuk membayar denda kepada federasi yang telah menjatuhkan hukuman sanksi. Tak hanya uang koin saja yang bisa disumbangkan bobotoh di stadion sidolig, Bandung atau distrik viking persib club di daerah lain, bagi yang ingin ikut menyumbang bisa melalui via transfer yang dibuka selama 14 hari kedepan. Dilansir laman vikingpersib.co.id, hingga Sabtu (16/9) pukul 09.00 WIB, dana yang terkumpul dalam aksi #KoinUntukPSSI baru terkumpul sebesar Rp 15.8812.488 yang masuk melalui Rumah Zakat lewat laman sharinghappiness.org.
Melalui Komdis PSSI, keputusan untuk Maung Bandung itu dinilai sudah sesuai dengan regulasi kompetisi yang dikeluarkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara Liga 1. Asep Edwin, Ketua Komdis PSSI menyatakan bahwa bobotoh dengan sengaja mengkonfigurasi dan menyiapkan aksi tesebut dan tentu berbenturan dengan regulasi liga 1 Bab XI, pasal 56.

“Hal-hal yang menggangu jalannya pertandingan seperti flare, firewoks, smoke bomb, laser, spanduk yang bernada rasis, yel-yel serta hal lain yang dikategorikan sebagai sebuah pelanggaran disiplin dan terhadap hal tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan Kode Disiplin”

image
Menurut saya pribadi, tak ada hal-hal yang berbenturan dengan peraturan tersebut. Tak ada sesuatu yang menganggu jalannya pertandingan, tak ada spanduk yang bernada rasis atau yel-yel yang di kategorikan sebagai sebuah pelanggaran disiplin yang dinyatakan oleh Komdis PSSI. Jelas bersikap, bobotoh langsung bertanggung jawab dengan hal ini dan ternyata mendapatkan sambutan yang baik. Tak hanya bobotoh saja yang ikut menyumbang untuk gerakan ini, hampir semua kalangan dari elemen masyarakat umum yang “waras” ikut ambil andil dari kegiatan ini. Anak Sekolah, PNS, pegawai swasta, wiraswasta, pengangguran, pemain bola dan bahkan anggota DPR hingga Manager Persib, H. Umuh Muchtar pun katanya akan ikut menyumbang dalam bentuk koin bila memang perlu.
Jelas bahwa gerakan ini adalah jawaban dan sikap masyarakat umum atas kesuraman peraturan dari federasi yang sepertinya tidak bisa membedakan aksi kemanusiaan yang tulus dari sesama manusia dengan isu politik atau rasisme.
Terima kasih untuk pembelajaraannya federasi sepakbolaku atas apa yang kalian lakukan pada kami. Kami menjadi paham, bahwa ada yang perlu dibayar lebih untuk perjuangan nyata kemanusiaan dari indonesia untuk saudara kita di myanmar. Maafkan kami yang tak faham peraturan, terlalu reaktif dan norak ini. Kalaupun apa yang kami lakukan adalah salah menurut kalian, berarti kesalahan ini adalah kesalahan terindah bagi kami. Karena bagaimanapun dan dimanapun, menurutku tak ada alasan pembenaran atas pembunuhan manusia di atas bumi ini.
Dari kami, koin ini untukmu, Federasi.

Bandung, September 17, 2017.

Comments

Popular Posts