PAP, LO PIKIR LO KEREN?

“LO PIKIR LO KEREN?” Ujaran ini di luapkan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya teman saya si aden. setelah drama dari SN kembali digelar, entah di episode ke berapa opera sabun el patron ini akan selesai. Di-“sambangi” ke rumahnya, SN kembali tidak ada di rumah. Beberapa penyidik KPK andalan masyarakat indonesia, pada malam hari bersama jajaran Polri dibuat bingung oleh tingkah SN ini. Di rumahnya hanya ada sang istri dan asisten rumah tangganya. Ajaib ini pejabat.
Kejadian ini membuat geger masyarakat indonesia, lebih dari dua ratus juta jiwa dibuat keki. Belum genap 24 jam setelah ada pengumuman dari untuk siapa saja yang mendapati melihat SN akan diberi imbalan sebesar 10 juta rupiah dan ditetapkannya beliau menjadi DPO oleh KPK sudah ada lagi milestone baru. SN menabrak tiang listrik saat hendak berangkat menuju KPK. “OH MY GOD!” kata si aden melanjutkan kekesalannya.
Sampai tadi saya pulang ke rumah, saluran berita televisi dan platform sosial media masih meributkan perkara SN ini, meributkan hal-hal seperti bagaimana SN bisa sampai di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, bagaimana orang yang kecelakaannya menyebabkan gejala gegar otak masih bisa berpakaian rapih, putih bersih dengan pose koma khas beliau yang mulut sedikit menganga dan kepala agak bersandar ke sebelah kiri, mesin MRI rumah sakit sekelas Medika Permata Hijau bisa rusak dan hal-hal absurd lainnya.
Begini, pak, kamu ini waktu sehat kemarin segala kau perkarakan. Dirjen Imigrasi kau perkarakan, Pimpinan KPK kau perkarakan, pembuat meme juga kau perkarakan. Sekarang kau bikin gusar seluruh masyarakat indonesia dengan kecelakan mobil yang kau lakukan. Supir kau dikasih makan ga, sih? Sampai-sampai hilang fokus, tiang listrik yang diam pun ditabrak. Sontoloyo!
Memang Indonesia ini punyamu? Yang lain menumpang, begitu? Semua harus mendengar dan memperhatikanmu? Dipanggil KPK, kau mangkir. Presiden, Polisi, KPK, warganet sampai tukang gorengan dan warga recehan lainnya semua kau bikin susah. Kalau saja engkau sama seperti kami, rakyat kecil tak berdaya ini, mana bisa kau menempuh upaya hukum seperti ini, mana bisa kau sewa pengacara sehebat bapak itu, belum lagi dengan potensi “gegar otak” yang bisa menyebabkan kau hilang ingatan lalu tak dapat diinterogasi dan ketika kau tak cukup beruntung, masuk penjara pun mukamu yang chubby itu tidak akan habis dipukuli orang satu blok tahanan. Beruntungnya kau.
Sekali lagi saya beritahu, kau itu tak cukup menarik bila dibandingkan dengan Pevita Pearce yang sedap dipandang mata. Tak ada value kami lihatmu dimana-mana, muak. Sadar pun kami ogah melihatmu, apalagi dalam keadaan tak sadar. Get well soon, pak. Kasihan anak-istri yang kau bikin susah ini menunggu di rumah. Adios!


Warganet yang geram,
Bandung, November 17 2017.

Comments

Popular Posts